Kompepar Apresiasi Terobosan Dispar Ciamis# GO TO CIAMIS#



Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Galuh Ciungwanara mengapresiasi upaya serta inovasi yang dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) dalam meningkatkan geliat wisata di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Ketua Kompepar Galuh Ciungwanara, Andang Rohendi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (21/03/2017), membenarkan geliat tersebut. Menurut dia, saat ini Dinas Pariwisata Ciamis sedang berusaha menghidupkan sektor pariwisata alam.
“Salah satunya dengan memadukan antara olahraga arung jeram dan paralayang,” katanya.
Andang mengakui, Kabupaten Ciamis memiliki konsep wisata baru, diantaranya wisata religi, budaya dan alam. Dan konsep baru yang paling menarik adalah perpaduan wisata alam dengan olahraga yang bisa mendongkrak adrenalin, seperti arung jeram dan paralayang.
“Daya tarik dari destinasi ini begitu berbeda. Sebab, selain mengarungi trek arung jeram yang menantang, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam yang masih natural,” katanya.
Menurut dia, perpaduan antara wisata alam dengan olahraga seperti itu harus terlebih dahulu dikaji secara matang, baik dari aspek sosial ataupun aspek ekonominya. Kajian tersebut bisa melibatkan akademisi. Melalui kajian, kelebihan serta kekurangan dari konsep wisata itu bisa terdeteksi.
“Di Indonesia banyak destinasi wisata yang bagus, tapi karena kurangnya kajian serta penelitian, banyak destinasi wisata yang tidak mampu bertahan lama,” katanya.
Selain dengan kajian akademis, lanjut Andang, instansi-instansi yang ada lingkup pemerintah juga harus memiliki komitmen dalam membangun dan memajukan potensi wisata yang ada di Kabupaten Ciamis.
“Terakhir, penuingkatan sumber daya manusia (SDM) juga diperlukan, khususnya SDM yang mengelola objek wisata,” katanya.
Senada dengan itu, Iwan Irawan (29), penggiat olahraga arus deras, ketika dimintai tanggapan oleh Koran HR, Selasa (21/03/2017), juga mengapresiasi keinginan serta rencana Pemerintah Kabupaten Ciamis memadukan antara wisata dan olahraga. 
“Di daerah lain, arung jeram dan paralayang merupakan senjata utama meningkatkan pariwisata. Mudah-mudahan, apa yang saat ini dicanangkan Pemerintah Kabupaten Ciamis bisa terealisasi. Dan ini sangat memungkinkan, menjadi daya tarik baru wisata Ciamis,” katanya.
Di tempat terpisah, Kabid Destinasi Wisata Dispar Ciamis, Budi Kurnia, ketika ditemui Koran HR, Selasa (21/03/2017), tidak menyangkal upaya pembenahan serta pengembangan objek wisata di Kabupaten Ciamis.
Budi menjelaskan, setelah menambah wisata jeram seribu, pihaknya mencanangkan wisata gantole paralayang, di Sukamantri, Panumbangan dan Cihaurbeuti. Menurut dia, wisata ini akan dibuka setelah Bandara Kertajati Majalengka resmi beroperasi. 
Kepada Koran HR, Budi menuturkan, meski saat ini Ciamis sudah memiliki even serta destinasi wisata andalan, seperti Ciung Wanara, Situ Lengkong, Curug Tujuh dan Situ Wangi, tapi itu belum cukup untuk menyedot wisatawan berkunjung ke Ciamis. 
“Kami akan terus mencari cara agar kunjungan wisata ke Ciamis meningkat. Mudah-mudahan, dengan apa yang sudah kami canangkan, kunjungan wisatawan meningkat,” katanya.

Komentar