Ribuan orang akan ikut aksi Wisata Al Maidah yang diusung Gerakan Kemenangan (Gema) Jakarta dan Eksponen 212. Kegiatan ini dilakukan untuk mengawal pelaksanan Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar Rabu (19/4/2017) mendatang. Pesta demokrasi untuk merebut Jakarta 1 itu perlu dikawal dan diawasi, karena ditenggarai akan berlangsung penuh kecurangan.
"Sekarang sudah terdaftar ikut Wisata Al Maidah lebih 5000 orang. Jumlah Itu belum termasuk yang rombongan," kata Chat Center Wisata Almaidah, Asma Dewi kepada Harian Terbit, Rabu (22/3/2017).
Menurut Dewi, satu rombongan Wisata Al Maidah ada yang berjumlah 250 orang. Bahkan saat ini sudah ada laporan akan berangkat ke Jakarta sebanyak 15 bus. Yang tergabung dalam Wisata Al Maidah juga tidak hanya dari Jakarta. Karena berbagai daerah di seluruh Indonesia yang peduli Pilkada DKI Jakarta juga siap bergabung dengan kegiatan ini.
Awasi Kecurangan
Dewi menuturkan, orang yang ingin ikut Wisata Al Maidah karena ingin menegakkan Pilkada DKI Jakarta tanpa kecurangan. Antisipasi kecurangan yakni dengan cara mengundang banyak rekan - rekan untuk menjaga dan mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari kecurangan. Peserta Wisata Al Maidah bisa memilih TPS yang dikehendakinya.
"Mari siapapun yang peduli Pilkada DKI tanpa kecurangan maka ayo sama-sama install apps Wisata Al Maidah," jelasnya.
Lebih lanjut Dewi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini menjadi cara untuk melawan siapapun dan oknum-oknum yang akan melakukan kecurangan pada pilkada nanti.
Bahkan, lanjut Dewi, ada oknum yang telah memfitnah Apps Wisata Al Maidah sebagai provokasi negatif. Saat ini oknum itu telah memfitnah bahwa Apps Wisata Al Maidah sebagai abusive dan melaporkannya ke Google karena telah takut jagoannya akan kalah.
"Mereka gak mau ada orang yang akan mengawasi kecurangan yang mereka lakukan. Makanya mereka fitnah dan menjelekkan apps ini. Oleh karena itu jika oknum-oknum melakukan fitnah, kita harus lawan dengan lebih banyak yang install dan review Bintang 5. Apps ini dibuat untuk pilkada tanpa kecurangan, patut didukung," tegasnya.
Saat ditanya terkait penyataan polisi yang melarang adanya Wisata Al Maidah karena TPS sudah dijaga para saksi, Dewi mengatakan, seharusnya kepolisian tidakbersikap demikian. Padahal partai pendukung pasangan calon Ahok-Djarot juga akan mengerahkan massa dan seluruh daerah untuk memenangkan calonnya.
"Sedangkan kami hanya memantau kecurangan dan intimidasi seperti yang dilakukan seorang oknum pada pilkada putaran pertama," paparnya.
Dibully
Sementara itu Tetet Sito, Chat Center Wisata Al Maidah lainnya mengatakan, sejak aktif mengusung kegiatan Wisata Al Maidah hampir setiap hari mendapat makian, bully dan pelecehan dari penentang kegiatan Wisata Al Maidah. Oleh karena itu pihaknya harus super hati-hati ketika ada pihak yang tidak dikenal melakukan percakapan atau chat.
"Biasalah bahasa kebun binatang keluar semua. Yang gilanya foto saya dimasukkan dalam situs porno. Akibatnya orang asing telepon atau video call dan chat nawar saya. Astagfirullah, mereka menyebutkan woman from CL. Saya tanya what's CL? Mereka jawab craigslist woman," jelasnya.
Sebelumnya Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana meminta agar Wisata Al Maidah yang mengajak warga untuk menjaga TPS tidak dilakukan karena semua TPS telah dijaga polisi.
"Pada putaran pertama hal serupa itu ada, agar masyarakat datang ke TPS. Kalau wisata Al Maidah itu tujuan sama, sebagian masyarakat diminta mengamankan TPS dan lain-lain. Polisi sampaikan tidak perlu itu, semua TPS sudah dijaga petugas polisi," terang Brigjen Pol Suntana kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Suntana menegaskan, TPS akan dijaga oleh polisi untuk mencegah kecurangan serta menjaga keamanan di TPS. "Sehingga kami imbau tidak perlu kegiatan itu. Pengamanan TPS akan dilakukan polisi dan instantsi terkait," imbuhnya.
Komentar
Posting Komentar