Prostitusi menyebar ke berbagai daerah, termasuk ke daerah pinggiran, seperti Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Dalam penyelidikan diketahui muncikari dan korban berusia belia.
Dalam bisnis syahwat tersebut terungkap setelah polisi menggelar razia di sebuah hotel di kawasan Sungai Piyuh belum lama ini. Empat wanita diamankan, yakni FT (17), WT (18), NT (17), dan EL (18).
"FT dan WT merupakan muncikari, sedangkan NT dan EL adalah korban," jelas Kapolres Mempawah AKBP Dedi Agustono melalui Kasatreskrim Iptu Idris Bakara, Kamis (16/3/2017).
Saat ditangkap, keempat wanita belia itu menunggu si pemesan, yakni pria berinisial RI. RI mengorder via FT dan WT. Setelah tarif disepakati, mereka janjian di sebuah hotel. Kegiatan itu terendus polisi. Mereka digerebek di tiga kamar.
"FT masih sekolah, tercatat sebagai siswi di SMA di Mempawah. Sedangkan tiga lainnya sudah tidak sekolah," jelas Idris.
"Kita kenakan wajib lapor untuk FT dan WT. FT mau ujian nasional," kata Idris sambil menambahkan bahwa aksi kriminal FT itu dilakukan sejak Januari lalu dan sudah tiga kali transaksi. Tarif sekali kencan Rp 1 juta.
Dalam razia lanjutan, Sabtu (11/3) lalu, polisi mengamankan lima pasangan bukan suami-istri di sebuah hotel. Mereka dilepas dengan syarat membuat surat pernyataan. Untuk mengantisipasi hal serupa, polisi minta hotel selektif dalam menerima tamu.
"Kalau (tamu) di bawah umur, harus melalui orang tua," tukasnya. Sekadar diketahui, muncikari FT check in di hotel menggunakan KTP orang tuanya
Komentar
Posting Komentar